Rabu, 02 Januari 2013

KONSELING SEKS



Konseling seks memang diperlukan untuk menolong orang-orang yang punya masalah dalam urusan seks. Bahkan jika tidak ada masalah seksual jelas hadir, seksualitas memainkan peran penting dalam kehidupan kita, dan, kadang-kadang, dalam percakapan kami dengan seorang terapis. Energi seksual adalah kuat dan dapat sangat mempengaruhi suasana hati kita, pikiran kita, dan keadaan umum kita menjadi. Fantasi seksual dan perilaku tidak selalu dianggap layak secara sosial, dan kita mungkin merasa tidak nyaman berbicara tentang pikiran kita yang terdalam dan perasaan dengan teman-teman atau keluarga. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan, frustrasi, dan bahkan depresi. Terapi adalah tempat yang aman untuk berbicara tentang kesulitan, fantasi, ketakutan, kenangan, atau keinginan, seksual atau sebaliknya.

Tapi konseling seks yang berperan sebagai Surrogate Sex Partner benar-benar mempraktikkan ilmunya ke pasien. Tugas seorang surrogate sex partner tak lain adalah menjadi pasangan seks pengganti bagi orang-orang bermasalah dengan kehidupan seksualnya. Banyak hal yang diberikan seorang surrogate sex partner kepada pasiennya, mulai dari konseling, teknik-teknik pemijatan dan relaksasi, tantric sex (ajaran seks dari agama Hindu) dan sebagainya. Bahkan surrogate sex partner juga dilatih untuk mengatasi berbagai gangguan seks seperti disfungsi ereksi dan pemulihan kondisi mental korban pelecehan. Hubungan seks dengan pasien juga harus dilakukan jika memang dibutuhkan dalam program terapinya. Untuk melindungi diri dari penularan berbagai jenis penyakit kelamin, surrogate sex partner tak pernah lupa untuk menggunakan kondom sebagai pengaman.
Kesehatan seksual menunjuk kepada suatu rentang kondisi perilaku seksual dari yang tidak sehat sampai pada yang sehat. Perilaku seksual yang sehat dapat disejajarkan dengan perilaku seksual yang normal, yang adekwat, dan yang tidak mengalami gangguan fungsi; dan sebaliknya perilaku seksual yang tidak sehat dapat disejajarkan dengan perilaku seksual yang tidak normal, tidak adekwat, dan mengalami gangguan fungsi (disfungsi seksual). Sesuai dengan topik pembicaraan kali ini, istilah-istilah tersebut diwakili oleh istilah perilaku seksual yang sehat untuk keadaan perilaku seksual yang positif, dan perilaku seksual yang tidak sehat untuk perilaku seksual yang negatif; meskipun demikian dalam penyampaiannya akan digunakan istilah-istilah tersebut bergantian.
Kondisi perilaku seksual seseorang dan pasanganya, baik yang sehat maupun yang tidak sehat mewarnai kualitas hidup yang bersangkutan dan pasangannya; artinya perilaku seksual yang sehat dapat membuat hidupnya berkualitas dan sebaliknya perilaku seksual yang tidak sehat dapat membuat hidupnya tidak berkualitas. Hal ini sejalan dengan pandangan Wimpie Pangkahila (2006:13-14) yang menyatakan bahwa pada akhirnya disfungsi seksual dapat mengganggu kualitas hidup yang bersangkutan dan pasangannya. Pendapat ini menggambarkan betapa urgentnya kondisi perilaku seksual seseorang dalam kehidupannya. Kualitas hidup seseorang seolah tergantung pada kesehatan perilaku seksualnya. Namun, banyak yang tidak menyadari akan hal itu. Banyak orang tidak menyadari bahwa kehidupan seksual sangat mempengaruhi kualitas hidup. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencantumkan bahwa aktivitas seksual sebagai salah satu aspek dalam menilai kualitas hidup manusia. Berarti kalau kehidupan seksual terganggu, maka kualitas hidup juga terganggu. Sebaliknya, kalau kehidupan seksual baik dan menyenangkan, maka kualitas hidup menjadi lebih baik (Wimpie Pangkahila, 2006:3). Sayangnya orang baru sadar setelah akibat darinya sudah terlalu jauh, sudah memporak porandakan kebahagiaan yang selama ini telah dicapai dan yang akan dicapainya.
Ada banyak konseling dan teknik seksual dimana pria dapat mencoba atau mengaplikasikan pada diri mereka sebagai upaya untuk menenangkan diri. Pengobatan untuk ED atau ejakulasi dini bisa sesederhana seorang konselor menjelaskan mengapa ED terjadi. Hal ini menjamin pada pasangan bahwa itu adalah normal bagi pria. Konselor kemudian dapat merekomendasikan beberapa teknik yang dapat membantu dalam menunda ejakulasi. Konseling dan terapi psikoseksual memiliki catatan keberhasilan yang sangat tinggi dan memungkinkan individu untuk membuka dan memahami diri mereka sendiri. Jenis terapi ini menawarkan cara bagi pasien untuk membantu diri mereka sendiri dengan gangguan mereka. Ini memberikan pasien opsi untuk jujur dan menangani ketidakamanan sendiri. Terapi psikoseksual berupaya untuk menangkap gambar yang luas dengan meneliti asal-usul stres pasien dan kecemasan yang mungkin berasal dari kejadian non-seksual. 

kesimpulan :

Seks merupakan sesuatu yang pribadi sifatnya dan sangat personal. Konsultasi seks secara medis, adalah sebuah konsultasi antara dokter dan pasiennya didalam ruang yang tertutup dan bukan merupakan konsumsi publik. Terapis seks yang dilatih untuk membantu individu dan pasangan meningkatkan pengalaman seksual mereka dengan menemukan apa pagar emosional menciptakan hambatan untuk kenikmatan seksual. Seringkali, masalah seksual adalah hasil dari perasaan negatif, pengalaman traumatik atau bahkan kemarahan, yang mencegah kita untuk mampu berpartisipasi penuh selama hubungan seksual. Apakah gejala fisik menunjukkan dirinya melalui ketidakmampuan untuk mencapai orgasme atau mempertahankan gairah, atau bahkan melalui hubungan seks yang menyakitkan, seorang terapis seks dapat membantu seseorang mengidentifikasi sumber psikologis dari gejala fisik. Dengan memperlakukan seluruh pribadi, psikologis dan fisik, terapis dapat membantu klien meningkatkan pengalaman seksual mereka.
Seksualitas adalah realitas kehidupan. Orang sering mencari terapi untuk masalah yang terkait langsung maupun tidak langsung untuk seks. Ambivalensi tentang seks adalah sebagai universal pengalaman manusia sebagai pengalaman manusia dapat. Berbicara tentang seks dan seksualitas sering menjadi bagian dari pengalaman terapi. Berbagai kesulitan yang berhubungan dengan seksualitas dapat menyebabkan orang untuk mencari terapi atau hanya muncul selama pengobatan

Minggu, 11 November 2012

TUGAS SISTEM INFORMASI PSIKOLOGIS



TUGAS SISTEM INFORMASI PSIKOLOGIS


NAMA KELOMPOK       :
Dyna Tri Andjayani      : 15509275
Fainna Lushika Fajryah  : 14509223
Hendrik Rudini Mihardja : 15509274
Ida Ayu Arini Utari     :  15509664
M.Reinaldy Juniawan     :  14509815
Rani Syafira              :  16509202
Tiara Yanuar Asti        :  11509616

KELAS      :      4PA07
UNIVERSITAS GUNADARMA
                                         BEKASI


SISTEM INFORMASI PSIKOLOG
PENGERTIAN SISTEM
            Sistem berasal dari bahasa Latin yaitu systema dan dari bahasa Yunani yaitu sustema. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari kompoen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
            Sistem juga merupakan kesatuan bagian – bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item- item penggerak. Sebagai contoh, misalnya negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang membentuk suatu negara.
Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan pengertian dari sistem tersebut. Menurut Ludwig Von Bartalanfy, sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terkait dalam suatu antar relasi diantara unsur – unsur tersebut dengan lingkungan. Ada juga Anatol Raporot yang mendefinisikan arti dari sistem itu. Menurut beliau, sistem merupakan suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.L.Ackof, menyebutkan bahwa sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian – bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen atau unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
             Ada beberapa elemen yang membentuk suatu sistem, yaitu tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme, pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen – elemen yang membentuk sebuah sistem :
  1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan,  entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
    2. Masukan
Masukan atau input sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal – hal yang berwujud maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah sedangkan yang tidak berwujud contohnya adalah informasi.
    3. Proses
Merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai
    4.Keluaran
Keluaran atau output merupakan hasil dari pemprosesan. Pada sistem informasi keluaran bisa merupakan informasi, saran, cetakan laporan dan lain-lain.
   5. Batas
Batas sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem. Batas sistem mempengaruhi konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem.
   6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
   7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup system  
            Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat – sifat yang tertentu, yaitu
  1. Komponen
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sub bagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus.
   2. Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut
   3. Lingkungan luar sistem
Apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem
   4. Penghubung
Merupakan media penghubung antar subsistem yang memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran atau output dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung.
   5. Masukan
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
   6. Keluaran sistem
Hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya, untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa hasil pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
   7.Pengolahan sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan enjadi keluarn. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran
   8. Sasaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
            Pada prinsipnya, setiap sistem selalu memiliki 4 elemen :
  1. Objek : dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel.
  2. Atribut : menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya
  3. Hubungan internal : berada diantara objek – objeknya
  4. Lingkungan : tempat dimana sistem berada.
            Berikut syarat – syarat sistem :
  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu masalah
  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan
  3. Ada hubungan diantara elemen sistem
  4. Unsur dasar dari arus informasi, energi dan material harus lebih penting daripada elemen sistem
  5. Tujuan organisasi lebih penting dari tujuan elemen.

Ada beberapa tipe sistem berdasarkan kategori :
  1. Atas dasar keterbukaan
  • Sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya
  • Sistem tertutup
    2. Atas dasar komponen
  • Sistem fisik, dengan komponen, materi dan energi
  • Sistem non-fisik atau konsep, berisikan ide-ide
Secara garis besar, sistem dapat dibagi menjadi dua :
  1. Sistem fisik
Sistem fisik merupakan kumpulan elemen – elemen atau unsur – unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya. Contohnya adalah sismtem komputer, elemen dari sistem komputer berupa peralatan yang berfungsi bersama – sama untuk menjalankan pengolahan data
  2. Sistem abstrak
Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat diidentifikasi secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen – elemennya. Contohnya, hubungan antara manusia dengan Tuhan.
PENGERTIAN INFORMASI
 Informasi adalah kumpulan data yang diperoleh dan memiliki arti bagi penerima dan dapat diolah sehingga data tersebut dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Data itu sendiri dapat berupa tulisan, perkataan dari orang lain, gambar, rekaman suara atau video dan sumber informasi lainnya. Informasi yang diperoleh penerima dapat digunakan dalam sisi positif ataupun negatif. Sisi positif seperti menambah wawasan, memberikan pertolongan serta menciptakan sesuatu. Sedangkan sisi negatif seperti mengancam atau mencelakai orang lain. Contoh bisnis informasi terjadi pada organisasi agen informasi yaitu contoh besarnya adalah CIA di bidang pertahanan. Sedangkan contoh kecilnya adalah siaran radio tentang harga cabe di pasar saat ini.
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep.
Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”.
Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input – proses – output. Sedangkan data itu sendiri merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.
Informasi berawal dari sebuah bahasa. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama. Selain itu bahasa berbeda-beda disetiap belahan dunia sehingga dapat menghambat dalam penyebaran informasi.
Seiring berjaannya waktu penyebaran informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan dalam penyampaian  informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
Data yang telah diberi makna melalui konteks juga merupakan informasi. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.
Dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, informasi dapat berupa data ataupun program-program komputer seperti pengolahan gambar dan pengolahan kata. Sehingga untuk menyimpan semua informasi dan perintah tersebut komputer dilengkapi dengan dua macam memori, yaitu RAM (Read Access Memory) dan ROM (Read Only Memory) yang memiliki tugas yang berbeda. Informasi ini dimasukkan melalui alat inputseperti  keyboard, joystick, scanner, mause, dan microphone. Serta disampaikan melalui alat output sepertimonitor, speaker, dan printer.
Definisi menurut beberapa ahli :
JONER HASUGIAN
Informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah media.
KENNETH C. LAUDON
Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
Jadi secara umum informasi adalah sebuat data yang memberikan pengetahuan yang berguna, dapat diolah dan memberikan kekuasaan serta memiliki arti bagi penerima yang digunakan dalam pembuatan keputusan, baik sekarang atau dimasa yang akan datang.
Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan.
George R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:
1. Tujuan si penerima.
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3. Waktu
Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.
4. Ruang dan tempat
Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
5. Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
6. Semantik
Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
Jadi, agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula. Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan data-data atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya informasi yang diperlukan dilengkapi dengan data.
Kualitas informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
·         Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
·         Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
·         Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.



Metode pengumpulan data / Informasi :
1.     Pengamatan langsung
2.    Wawancara
3.    Perkiraan koresponden
4.    Daftar pertanyaan
PENGERTIAN PSIKOLOG
            Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche yang berarti jiwa dan logia yang berarti ilmu. Secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jiwa secara harfiah berasal dari perkataan sansekerta JIV yang berarti lembaga hidup atau daya hidup. Oleh karena itu, jiwa merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas.
            Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan antropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah :
  1. Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor – faktor yang membentuk perilaku sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial.
   2. Psikologi sosial
       Mempunyai 3 ruang lingkup yaitu :
  • Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu
  • Studi tentang proses-proses individual bersama
  • Studi tentang interaksi kelompok

   3. Psikologi kepribadian
       Bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan     lingkungannya.
   4. Psikologi kognitif
       Bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi.
Ø  Aspek Error dalam konteks Psikologi perkembangan Organisasi berbasis sistem informasi
 Aspek error merupakan isu resiko yang terdapat dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi yang disebabkan oleh ketidaksengajaan. Beberapa point yang harus diperhatikan oleh Auditor dalam aspek error dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi:
a. Lack of Information. Kekurangan informasi yang diterima oleh user mengenai aplikasi atau teknologi informasi (IT) yang dimiliki oleh organisasi akan menyebabkan user kekurangan pengetahuan maupun kemampuan dalam menggunakan aplikasi yang diimplementasikanoleh organisasi. Hal ini akan menyebabkan user seringkali melakukan error dalammengoperasikan aplikasi yang ada, sehingga data yang diolah dapat berisiko tinggi, dengan tingkat kesalahan yang cukup besar.
 b. Too much jargon. Selain kekurangan informasi, jargon atau istilah yang terlalu beragam dalam aplikasi akan membuat user bingung dalam mengoperasikan aplikasi yang ada. Hal ini terutama terjadi pada karyawan yang sudah berumur, sehingga tingkat kompleksitas dari istilah yang digunakan dapat mempengaruhi resiko tingkat error yang terjadi.
 c. Technophobia. Pengalaman yang buruk terhadap teknologi informasi (IT) dapat menjadi trauma tersendiri bagi seseorang atau karyawan. Dampak yang paling buruk dapat menyebabkan seseorang atau karyawan menjadi technophobia. Kesalahan penanganan terhadap technophobiadapat menyebabkan kerugian bagi individukaryawan maupun kerugian besar bagi organisasi bisnis dalam bentuk kesalahan – kesalahan maupun kehancuran data yang dimiliki oleh organisasi bisnis.

Ø  Aspek Fraud dalam konteks Psikologi perkembangan Organisasi berbasis Sistem Informasi
Selain aspek error, terdapat juga aspek Fraud yang merupakan isu resiko dalam lingkungan Audit Sistem Informasi. Fraud merupakan aspek yang dilakukan dengan oleh karyawan, dengan tujuan untuk keuntungan diri sendiri yang tentu saja menjadi kerugian bagi organisasi bisnis. Dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi, fraud yang dilakukan karyawan berkenan dengan isu resiko terhadap asset organisasi bisnis, baik asset berupa keuangan (financial loss) maupun asset berupa informasi (non-financial loss) organisasi bisnis.
Fraud yang terjadi dalam lingkungan Audit Sistem Informasi, dikenal dengan istilah Computer Fraud, yakni lebih ditujukan untuk penyelewengan sumberdaya sistem informasi atau komputer yang lebih banyak merugikan keuangan di suatu organisasi oleh orang dalam. Pelaku Computer Fraud biasanya memiliki pengetahuan memadai dan keahlian tentang sistem komputer dan menggunakan komputer sebagai target kejahatan. Namun, tetap perlu diingat, dalam lingkungan Audit berbasis Sistem Informasi, tidak semua kejahatan yang dilakukan menggunakan komputer masuk ke kategori kejahatan komputer. Upaya penggelapan pajak dimana perhitungannya memakai komputer, membeli barang via internet memakai nomor kartu kredit orang lain, mencuri komputer, dsb tidak masuk kategori kejahatan komputer. Kasus pembobolan Bank Indonesia, meruapakan salah satu contoh dari beberapa kasus kejahatan komputer pernah terjadi di Indonesia.
Pembobolan tersebut terjadi bulan Juli 1996 ketika melakukan pembobolan sejumlah 6,6 Miliar dengan menggunakan bantuan komputer. Dibawah ini merupakan beberapa aspek psikologis yang memicu terjadi fraud dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi yang dibagi menjadi dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal:
1.     Faktor Internal.
 Faktor ini merupakan aspek yang berbicara mengenai manusia sebagai calon pelaku fraud. Pemahaman Auditor terhadap aspek internal akan membantu Auditor dalam menganalisa fraud yang terjadi dalam organisasi bisnis. Pemahaman terhadap aspek internal ini dimaksudkan untuk memahami lebih mendalam mengenai karateristik pelaku fraud yang ada ditinjau dari empat sisi, yakni :
• Hubungan dengan organisasi / perusahaan : Orang dalam (pegawai) sendiri, orang dalam bekerja sama dengan orang dalam, orang luar bekerja sama dengan orang dalam (pegawai), orang dalam bekerja sama dengan orang luar, atau mantan pegawai
• Hubungan antar pelaku yang bekomplotan : teman, keluarga (ayah – anak, suami – istri, adik – kakak, paman – keponakan)
• Sisi Umur. Umumnya berusia relatif mudah dan memiliki kepintaran / keahlian yang tinggi atau berprestasi kerja yang baik
• Tugas/ jabatan orang dalam : petugas kliring, operator komputer back office, bagian rekonsiliasi, bagian rekening koran, asisten bagian EDP, programer/ system analist, petugas dukungan komputer / teknisi, petugas data entry, manajer sistem informasi, manajer keuangan.
2.    FAKTOR ESKTERNAL.
Faktor eksternal merupakan aspek yang mempengaruhi manusia, yakni calon pelaku fraud untuk melakukan tindakan kejahatan. Jadi yang menjadi pemicunya adalah aspek eksternal yang ada dalam perusahaan, dalam hal ini perusahaan harus dapat meminimalisasi aspek eksternal yang mempengaruhi terjadinya komputer fraud, sehingga dapat terlihat bahwa pendekatan pencegahan antara aspek eksternal dengan aspek internal akan berbeda fokusnya. Ada 3 aspek dalam faktor eksternal, yakni:
• Incentive/ pressure. Adanya tawaran berupa bonus yang diberikan kepada pihak manajemen atau top-level-management akan membuat pihak manajemen berusaha untuk menyajikan informasi laporan keuangan sesuai dengan kriteria ideal untuk mendapatkan bonus atau insentif. Kecenderungan ini terjadi ketika pemegang saham menjanjikan bonus dengan mensyaratkan kinerja yang menggunakan pengukuran rasiorasio atau elemen dalam laporan keuangan, sehingga adanya kecenderungan manajemen untuk “mengolah” atau “memasak” laporan keuangan yang akan disajikan kepada pemegang saham.
• Oppurtunity. Kesempatan merupakan hal yang paling mempengaruhi terjadinya fraud dalam organisasi bisnis. Adanya kesempatan ini disebabkan oleh pengendalian yang kurang memadai dalam lingkungan berbasis sistem informasi atau dapat juga disebabkan oleh adanya celah dalam pengendalian yang ada. Hal yang perlu diingat oleh organisasi, pengendalian hanya berfungsi untuk mengeliminasi fraud yang terjadi dalam organisasi bisnis bukan menghilangkan resiko yang ada. Hal ini seringkali berkenaan dengan analisa cost-benefit, karena disatu sisi organisasi ingin menerapkan pengendalian yang sangat tinggi yang tentu saja membutuhkan biaya yang tinggi, namun di sisi lain organisasi juga harus melakukan analisa terhadap benefit yang didapatkan oleh organisasi tersebut.
• Rationalization. Faktor ”orang lain juga melakukannya” merupakan hal yang cukup berbahaya bagi organisasi. Hal ini dapat menjadi menjamurnya fraud dalam organisasi. Biasanya kondisi ini dimulai dengan melakukan kejahatan yang kecil hingga menjadi suatu kebiasaan yang akhirnya mencapai klimaks dengan melakukan kejahatan yang sangat merugikan organisasi, hal ini terjadi karena dalam diri manusia, yakni karyawan yang melakukan fraud, persaan yang tidak puas dengan apa yang didapatkan ketika melakukan fraud dalam organisasi. Kondisi ini terus berlanjut dengan mengambil keuntungan yang semakin besar dalam fraud yang dilakukan.
1.     Contoh
Salah satu contohnya yaitu pengguna komputer dalam pembuatan software-software untuk bidang psikologi. Misalnya saja, di perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya. Selain itu, contoh lainnya adalah dalam penggunaan software dari microsoft office, dimana yang dahulunya kita harus memakai mesin ketik untuk membuat surat atau membuat tulisan agar terlihat rapih, tapi sekarang berkat adanya komputer dan system informasi maka pekerjaan kita untuk membuat surat atau tulisan yang lain lebih cepat dan bahkan lebih rapih. Contoh lain dalam bidang psikologi yaitu penggunaan laboratorium psikologi dimana didalamnya menggunakan prinsip ilmu komputer.
Contoh lain mungkin dengan sistem konseling online yang sekarang ini banyak beredar dan banyak hadir di situs jejaring sosial. Hal-hal diatas merupakan sebagian contoh penggunaan sistem informasi dalam bidang psikologi saat ini. Dimana, ilmu psikologi juga berkembang berkat adanya perkembangan yang sangat pesat dari ilmu komputer itu sendiri. Sistem informasi psikologi memuat aspek- aspek psikologis dalam perkembangan organisasi  berbasis sistem informasi. Contoh dari sistem informasi psikologi disini adalah seperti tes- tes psikologis yang sekarang sudah banyak ditemui di internet, konseling online, dll.

Sistem Informasi Psikologi
Dari penjelasan mengenai pengertian dari sistem, informasi, dan psikologi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan penguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana, dan pengelolaan.
Jika seseorang mendengan kata sistem informasi, kebanyakan orang akan membayangkan sebuah komputer serta perangkat-perangkat lainnya. Sistem informasi itu sendiri adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan sistem informasi psikologi merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari psikologi dan hubungannya dengan penggunaan komputer dan pengaplikasiannya dalam bidang psikologi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan psikologi telah dihubungkan dengan bidang sistem informasi seperti penggunaan komputer dalam pengerjaan alat-lat tesnya. Di Unversitas Gunadarma telah menggunakan sistem ini pada praktikum faal di laboratorium psikologi. Hal ini mengembangkan bidang ilmu juga memudahkan bagi asisten laboratorium dan dalam pembelajaran bagi mahasiswa itu sendiri.
Menurut Bunrch dan Grudnistki (dalam Fatta, 2007) sistem informasi yang terdiiri dari komponen-komponen seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, telekomunikasi, dan manusia, disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block) blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block) dan blok kendali (control block). Sebagai suatu sistem blok-blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaranya.

Beberapa pengertin sistem informasi :
Menurut Robert A. Leitch  sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Tujuan Sistem Informasi :
1.     Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen
2.    Membantu petugas didalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke hari
3.    Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan.

KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1.      Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2.     Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.     Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4.     Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5.     Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6.     Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7.     Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
8.     Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
ELEMEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.
1.     Orang
Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP
2.    Prosedur
Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.
3.    Perangkat keras
Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.
4.    Perangkat lunak
Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
1)      Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
2)      Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.
3)      Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
5.    Basis data
File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette,hard diskmagnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, dan lain sebagainya.
A.    Jaringan komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau  tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.
B.     Komunikasi data
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.
SUMBER :