Konseling seks memang diperlukan untuk menolong orang-orang
yang punya masalah dalam urusan seks. Bahkan jika tidak ada masalah seksual
jelas hadir, seksualitas memainkan peran penting dalam kehidupan kita, dan,
kadang-kadang, dalam percakapan kami dengan seorang terapis. Energi seksual
adalah kuat dan dapat sangat mempengaruhi suasana hati kita, pikiran kita, dan
keadaan umum kita menjadi. Fantasi seksual dan perilaku tidak selalu dianggap
layak secara sosial, dan kita mungkin merasa tidak nyaman berbicara tentang pikiran
kita yang terdalam dan perasaan dengan teman-teman atau keluarga. Hal ini dapat
menyebabkan kecemasan, frustrasi, dan bahkan depresi. Terapi adalah tempat yang
aman untuk berbicara tentang kesulitan, fantasi, ketakutan, kenangan, atau
keinginan, seksual atau sebaliknya.
Tapi konseling seks yang berperan sebagai Surrogate Sex Partner benar-benar
mempraktikkan ilmunya ke pasien. Tugas seorang surrogate sex partner tak lain
adalah menjadi pasangan seks pengganti bagi orang-orang bermasalah dengan
kehidupan seksualnya. Banyak hal yang diberikan seorang surrogate sex partner
kepada pasiennya, mulai dari konseling, teknik-teknik pemijatan dan relaksasi,
tantric sex (ajaran seks dari agama Hindu) dan sebagainya. Bahkan surrogate sex partner juga dilatih untuk
mengatasi berbagai gangguan seks seperti disfungsi ereksi dan pemulihan kondisi
mental korban pelecehan. Hubungan seks dengan pasien juga harus dilakukan jika
memang dibutuhkan dalam program terapinya. Untuk melindungi diri dari penularan
berbagai jenis penyakit kelamin, surrogate
sex partner tak pernah lupa untuk menggunakan kondom sebagai pengaman.
Kesehatan seksual menunjuk kepada suatu rentang kondisi
perilaku seksual dari yang tidak sehat sampai pada yang sehat. Perilaku seksual
yang sehat dapat disejajarkan dengan perilaku seksual yang normal, yang
adekwat, dan yang tidak mengalami gangguan fungsi; dan sebaliknya perilaku
seksual yang tidak sehat dapat disejajarkan dengan perilaku seksual yang tidak
normal, tidak adekwat, dan mengalami gangguan fungsi (disfungsi seksual).
Sesuai dengan topik pembicaraan kali ini, istilah-istilah tersebut diwakili
oleh istilah perilaku seksual yang sehat untuk keadaan perilaku seksual yang
positif, dan perilaku seksual yang tidak sehat untuk perilaku seksual yang negatif;
meskipun demikian dalam penyampaiannya akan digunakan istilah-istilah tersebut
bergantian.
Kondisi perilaku seksual seseorang dan pasanganya, baik yang
sehat maupun yang tidak sehat mewarnai kualitas hidup yang bersangkutan dan
pasangannya; artinya perilaku seksual yang sehat dapat membuat hidupnya
berkualitas dan sebaliknya perilaku seksual yang tidak sehat dapat membuat
hidupnya tidak berkualitas. Hal ini sejalan dengan pandangan Wimpie Pangkahila
(2006:13-14) yang menyatakan bahwa pada akhirnya disfungsi seksual dapat
mengganggu kualitas hidup yang bersangkutan dan pasangannya. Pendapat ini
menggambarkan betapa urgentnya kondisi perilaku seksual seseorang dalam
kehidupannya. Kualitas hidup seseorang seolah tergantung pada kesehatan
perilaku seksualnya. Namun, banyak yang tidak menyadari akan hal itu.
Banyak orang tidak menyadari bahwa kehidupan seksual sangat mempengaruhi
kualitas hidup. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencantumkan bahwa aktivitas seksual sebagai salah satu aspek dalam menilai
kualitas hidup manusia. Berarti kalau kehidupan seksual terganggu, maka
kualitas hidup juga terganggu. Sebaliknya, kalau kehidupan seksual baik dan
menyenangkan, maka kualitas hidup menjadi lebih baik (Wimpie Pangkahila,
2006:3). Sayangnya orang baru sadar setelah akibat darinya sudah terlalu jauh,
sudah memporak porandakan kebahagiaan yang selama ini telah dicapai dan yang
akan dicapainya.
Ada
banyak konseling dan teknik seksual dimana pria dapat mencoba atau
mengaplikasikan pada diri mereka sebagai upaya untuk menenangkan diri.
Pengobatan untuk ED atau ejakulasi
dini bisa sesederhana seorang konselor menjelaskan mengapa ED
terjadi. Hal ini menjamin pada pasangan bahwa itu adalah normal bagi pria. Konselor
kemudian dapat merekomendasikan beberapa teknik yang dapat membantu dalam
menunda ejakulasi. Konseling dan terapi psikoseksual memiliki catatan
keberhasilan yang sangat tinggi dan memungkinkan individu untuk membuka dan
memahami diri mereka sendiri. Jenis terapi ini menawarkan cara bagi pasien
untuk membantu diri mereka sendiri dengan gangguan mereka. Ini memberikan
pasien opsi untuk jujur dan menangani ketidakamanan sendiri. Terapi
psikoseksual berupaya untuk menangkap gambar yang luas dengan meneliti asal-usul
stres pasien dan kecemasan yang mungkin berasal dari kejadian non-seksual.
kesimpulan :
Seks merupakan sesuatu yang pribadi sifatnya dan sangat
personal. Konsultasi seks secara medis, adalah sebuah konsultasi antara dokter
dan pasiennya didalam ruang yang tertutup dan bukan merupakan konsumsi publik.
Terapis seks yang dilatih untuk membantu individu dan pasangan meningkatkan
pengalaman seksual mereka dengan menemukan apa pagar emosional menciptakan
hambatan untuk kenikmatan seksual. Seringkali, masalah seksual adalah hasil
dari perasaan negatif, pengalaman traumatik atau bahkan kemarahan, yang
mencegah kita untuk mampu berpartisipasi penuh selama hubungan seksual. Apakah
gejala fisik menunjukkan dirinya melalui ketidakmampuan untuk mencapai orgasme
atau mempertahankan gairah, atau bahkan melalui hubungan seks yang menyakitkan,
seorang terapis seks dapat membantu seseorang mengidentifikasi sumber
psikologis dari gejala fisik. Dengan memperlakukan seluruh pribadi, psikologis
dan fisik, terapis dapat membantu klien meningkatkan pengalaman seksual mereka.
Seksualitas adalah realitas kehidupan. Orang sering
mencari terapi untuk masalah yang terkait langsung maupun tidak langsung untuk
seks. Ambivalensi tentang seks adalah sebagai universal pengalaman manusia sebagai
pengalaman manusia dapat. Berbicara tentang seks dan seksualitas sering menjadi
bagian dari pengalaman terapi. Berbagai kesulitan yang berhubungan dengan
seksualitas dapat menyebabkan orang untuk mencari terapi atau hanya muncul
selama pengobatan