INTELEKTUAL
DISABILITY ( KETIDAK MAMPUAN INTELEKTUAL )
Istilah
kecacatan intelektual sinonim dengan kemampuan kepandaiian dibawah normal
terjadi dengan sendirinya
Keterbelakangan
mental (mental retardation) atau ketidakmampuan intelektual, adalah
hasil dari diagnosis psikologis yang didapatkan dari hasil pengukuran
psikologis. Diagnosis ketidakmampuan intelektual mempengaruhi berbagai
keputusan yang berhubungan dengan pemilihan dan klasifikasi, baik dalam bidang
pendidikan dan pekerjaan, tunjangan keamanan sosial, pemenuhan syarat akan
pengenaan hukuman dan kebijakan-kebijakan publik yang berhungan dengan
kemampuan inttelektual.
PENYEBAB KETIDAKMAMPUAN INTELEKTUAL
Ketidakmampuan
intelektual dapat di sebabkan oleh masalah yang dimulai sebelum anak menginjak
umu 18 tahun, Bahkan sebelum lahir . Hal ini di sebabkan ileh cedera, penyakit,
atau masalah pada otak. Bagi banyak anak, penyebab ketidakmampuan intelektual
mereka tidak di ketahui. Beberapa penyebab paling umum dari ketidakmampuan
intelektual, seperti sindroma down ( down syndrome ), sindroma alcohol pada
janin ( Fetal alcohol syndrome, Fas ), sindroma kerapuhan gen X ( fragile X syndrome , FXS ) kondisi genetic,
cacat lahir, dan infeksi terjadi sebelum kelahiran. Penyebab lainnya terjadi
saat bayi di lahirkan atau sesaat setelah lahir. Penyebab lain dari
ketidakmampuan intelektual tidak terjadi sampai seorang anak menjadi lebih tua,
termasuk cedera kepala serius, stroke. Atau infeksi tertentu
American
Psychiatric Association (APA) pada tahun 1994,
mensyaratkan tiga diagnosis keterbelakangan mental, yaaitu:
a. Fungsi intelektual secara signifikan dibawah
rata-rata: IQ sekitar 70 atau kurang menurut tes IQ yang diadakan secara
individu.
b. Ketidakmampuan atau kelemahan yang terjadi bersamaan
dengan fungsi adaptasi saat ini (yakni efektivitas seseorang dalam memenuhi
standar yang diharapkan pada usianya dengan kelompok budayanya) setidaknya
dalam bidang berikut ini: yaitu komunikasi, perhatian diri sendiri, kehidupan
rumah tangga, keterampilan sosial-interpersonal, penggunaan sumber dalam
komunitas, self dierection, keterampilan akademik fungsional, pekerjaan, waktu
luang, kesehatan dan keamanan.
c. Terjadi sebeum berusia 18 tahun.
.
Tingkatan
keterbelakangan mental menurut APA, diklasifikasikan menjadi mild retardation (tingkat IQ 50 atau 55 sampai sekitar 70), moderate mental retardation (tingkat IQ 35 atau 40 sampai 50 atau 55), severe mental retardation (tingkat IQ 20 atau 25 sampai 35 atau 40), dan profound mental retardation (tingkat IQ dibawah 20 atau 25).
Dibawah
ini sekilas tentang perubahan perilaku terkait usia pada anak dengan
keterbelakangan mental:
Keterbelakangan
Mental Ringan (IQ = 50 -70)
a.
Anak prasekolah (0 – 5 tahun): lebih lambat daripada rata-rata dalam berjalan, makan
sendiri, dan berbicara, namun pengamat tidak melihat keterbelakangan ini.
b.
Usia sekolah (6 – 21 tahun): Belajar keterampilan motorik-pemahaman dan kognisi
(membaca dan arithmatic) di kelas tiga sampai kelas enam oleh remaja tahap ini,
dapat belajar untuk menyesuaikan diri secara sosial.
c.
Dewasa (21 tahun keatas): Biasanya mencapai keterampilan sosial dan kejuruan
yang diperlukan untuk merawat diri, membutuhkan bimbingan dan bantuan ketika
berada pada kondisi ekonomi sulit atau stress sosial.
Keterbelakangan
Mental menengah (IQ = 35 - 49)
a.
Anak prasekolah (0 – 5 tahun): sebagian
besar perkembangan kelihatan dengan jelas terlambat.
b.
Usia sekolah (6 – 21 tahun): belajar berkomunikasi dan merawat kesehatan dasar dan
kebutuhan keamanan.
c.
Dewasa (21 tahun keatas): melakukan
tugas tanpa keterampilan atau semi terampil sederhana pada kondisi yang
diawasi, berpartisipasi pada permainan sederhana dan melakukan perjalanan
sendiri di tempat yang dikenal, mampu merawat diri sendiri.
Keterbelakangan
Mental Berat (IQ = 20 - 34)
a.
Anak prasekolah (0 – 5 tahun): perkembangan motorik sangat tertunda, sedikit atau
tidak berbicara, mendapat mamfaat dari pelatihan mengerjakan sendiri (misalnya
makan sendiri).
b.
Usia sekolah (6 – 21 tahun): biasanya berjalan kecuali jika terdapat ketidakmampuan
motorik, dapat memahami dan merespon pembicaraan, dapat mengambil mamfaat dari
pelatihan mengenai kesehatan dan kebiasaan lain yang dapat diterima.
c.
Dewasa (21 tahun keatas): melakukan kegiatan rutin sehari-hari dan memperbesar
perawatan diri sendiri, memerlukan petunjuk dan pengawasan ketat dalam
lingkungan yang dapat dikendalikan.
Keterbelakangan
Mental Sangat Berat (IQ dibawah 20)
a.
Anak prasekolah (0 – 5 tahun): keterbelakangan ekstrem disemua bidang, kemampuan
sensorik minimal, membutuhkan bantuan perawatan diri.
b.
Usia sekolah (6 – 21 tahun): semua bidang perkembangan tampak jelas tertunda,
respon berupa emosi dasar dan mendapatkan mamfaat dari pelatihan dalam penggunaan
anggota badan dan mulut, harus diawasi dengan ketat.
c.
Dewasa (21 tahun keatas): barangkali dapat berjalan dan berbicara dengan cara
primitive, mendapatkan mamfaat dari aktivitas fisik regular, tidak dapat
merawat diri sendiri, tetapi membutuhkan bantuan perawatan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar